Tuesday, August 17, 2010

Mobil Listrik, Mobil Masa depan Yang Menjanjikan

Mobil Listrik, Mobil Masa depan Yang Menjanjikan

Mobil listrik (bahasa Inggris: electric vehicle) adalah mobil yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya. Menurut Internatonal Standard (ISO 8713:2002)Mobil Listik dikenal dalam istilah Electric road vehicles yang di Amerika dikembangkan menjadi dua (2) jenis, diantaranya ;Zero Emission Vehicles(ZEV) dan Low Emission Vehicles (LEV). Mobil listrik yang di kategorikan menjadi Zero Emission Vehicles adalah Mobil Batterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel cell. Sedangkan yang dikategorikan menjadi LEV adalah mobil yang sistem penggeraknya memadukan antara convensional engine dengan motor listrik (mobil Hybride). Berbagai teknologi yang berkembang terkait dengan mobil listrik ini, dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :
Mobil Listrik “Batterai Operate” Mobil listrik jenis ini mengandalkan batterai sebagai sumber energi untuk menggerakkan kendaraan. Bagian yang sangat penting pada mobil listrik jenis ini adalah :
  1. Motor listrik.
  2. Batterai (AKI).
  3. Crarger (Alat pengisian ulang energi listrik pada AKI).
  4. Sistem Kondali (Controller).
  5. Managemen Energi (EMS) atau Energy managemen System
Mobil Hybrid Teknologi Mobil hybrid yang dipopulerkan oleh Toyota dan Honda ini, Sebagai solusi menghemat BBM dan mengatasi pencemaran lingkungan. Cara kerja mesin listrik dengan prinsip regenerative (isi ulang/recharging saat kendaraan sedang beroperasi) pada mesin hybrid, berbeda dengan mobil tenaga listrik penuh. Mobil tersebut tidak bisa mengisi ulang listriknya. Bila listriknya habis, Batterai/aki harus di-charge secara khusus dengan waktu 8 hingga 12 jam (untuk teknologi charger onboard). Khusus mesin hybrid, mesin listriknya bisa mengisi ulang ke aki dengan memanfaatkan kinetic energy saat mengerem (regenerative brakeing). Bahkan sebagian energi mesin dari mesin bensin/solar/bio fuel saat berjalan listriknya bisa disalurkan untuk mengisi batterai/aki. Dengan sistem operasi seperti ini maka akan terjadi penghematan BBM. Di Kota Tokyo Jepang, truk dan bus sudah banyak yang memakai tenaga mesin system hybrid karena dinilai amat efisien/hemat BBM dan mengurangi polusi. Jenis mesin hybrid secara umum ada yang memakai sistem paralel dan sistem seri, namun yang paling umum adalah parallel. Mesin listrik pada kendaran hybrid sebenarnya hanyalah sebagai penunjang atau bisa disebut booster, pada mesin utama yang memakai bensin ataupun solar. Mesin listrik yang kecil pada kendaraan jenis hybrid tak akan kuat menjalankan mobil secara normal. Perkembangan teknologi mesin hybrid memang kini semakin pesat. Begitu pula dalam pengisian ulang listriknya yang semakin canggih, cepat, dan tenaga mesin listriknya semakin besar.
Mobil Surya “Solar Car” Mobil tenaga surya atau tenaga matahari, adalah jenis kendaraan listrik yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya. Energi matahari ditangkap dengan menggunakan panel cell surya kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk memutar roda. Agar dapat digunakan secara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan tempat penyimpanan energy (energy storage) umumnya digunakan accu/batterai. Dilengkapai dengan alat control pengatur kecepatan maka mobil ini dapat melaju sesuai dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan yang dirancang.Di Indonesia berkisar 12 tahun yang lalu mobil surya ini dikembangkan oleh mahasiswa ITS Surabaya.
Mobil Fuel Cell’ Fuel Cell adalah sebuah terobosan teknologi yang dilakukan oleh kalangan ilimuan dan industri mobil untuk mencari sumber energi alternatif penggerak mesin. Dan salah satu pilihan terkuat adalah bahan bakar hidrogen, dipilihnya hydrogen karena dianggap memenuhi dua alasan utama, yakni karena hidrogen ramah lingkungan. Gas buang hasil pembakaran hidrogen sama sekali tidak mencemari lingkungan. Alasan kedua, karena secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi. Hidrogen secara ekonomis dapat diperoleh dengan murah. Siklus air juga memungkinkan hidrogen tersedia dalam jangka panjang. Hidrogen merupakan salah satu pilihan kuat sebagai bahan bakar mobil masa datang, menggantikan peran bahan bakar minyak (BBM) yang tingkat polusinya tinggi dan makin tipis ketersediaannya di alam. Hidrogen bisa diperoleh dengan cara melalui proses meng elektrolisa air. cara ini dianggap tidak mengubah keseimbangan alam, sangat simpel, efektif dan bersih. Yakni dengan teknik elektrolisa air dalam jumlah besar dengan menggunakan tenaga listrik. Caranya dua elektroda dibenamkan ke dalam bak berisi air, untuk memancing hidrogen. Ion-ion hidrogen yang bermuatan positif (kation) berkumpul di sekitar katoda negatif. Sedangkan ion-ion oksigen (anion) dikumpulkan menuju anoda positif. Dengan begitu terbentuklah hidrogen dalam bentuk gas. Setelah hydrogen dalam bentuk gas didapatkan, maka melalui teknologi pembakaran ‘dingin’ di dalam sebuah sel listrik, yang hasilnya berupa tenaga listrik untuk menggerakkan mobil. Selengkapnya Baca buku “MOBIL LISTRIK” TEKNOLOGI DAN PERKEMBANGANNYA: [1] Oleh : Masrah
Mobil Listrik Marlip
Mobil ini di Indonesia dikembangkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), dengan merek Marlip (Marmut Listrik LIPI). Mobil ini menggunakan sumber tenaga aki 200Ah/12V sebanyak 3 buah. Untuk perjalanan nonstop selama 8 jam, membutuhkan pengisian ulang selama 8 jam pula. Mobil ini dapat menempuh kecepatan rata-rata 40 km/jam. Mobil Marlip, terdiri dari banyak macam, seperti kereta pasien, mobil golf, kendaraan patroli polisi, hingga kendaraan perumahan untuk 2 penumpang. Saat ini sedang dikembangkan juga mobil listrik yang di beri tambahan sel surya diatapnya, untuk menambah daya jelajah mebil tersebut.
Tesla Roadster
Mobil listrik dengan jarak tempuh terjauh sekarang ini (220mile sekali charge) dengan kecepatan akselerasi melebihi Lamborghini Murcielago yang notabene sangat boros bensin. Mobil ini bahkan sangat ramah perawatan karena sedikitnya komponen bergerak dalam mesin. Hanya satu yang menyebabkan getaran terbesar yaitu motor listriknya sendiri. Namun seperti kita tahu efisiensi motor listrik yang >90% jauh lebih baik dari mesin pembakaran (otto atau diesel) yang umum dipakai mobil yang hanya memiliki efisiensi 25-30%.
Bila dihitung dengan efisiensi energi (disetarakan) maka kurang lebih setara dengan mobil bensin dengan 1liter untuk 50km! Untungnya Tesla Roadster tidak memanfaatkan bensin. Bahkan produsennya menjelaskan dimanapun Anda dapat mencharge baterai handphone, maka mobil ini pun dapatdicharge (maksudnya asal ada power plug), tapi perlu diingat bahwa daya baterai ini tidak kecil, jadi charging mungkin butuh sekitar 500Watt ke atas. Lebih hebatnya lagi mobil ini memiliki rem generator jadi bukan asal jepit seperti rem mobil biasa, tapi dijepit dengan turbin untuk memutarkan turbin generator. Putaran generator itu akan dikonversi jadi listrik dankembali charge baterai. Dengan begitu bila macet atau banyak mengeremtidak akan banyak kerugian karena sebagian energi kinetik kembalidikonversi menjadi energi listrik. Note: Energi untuk memutar generator cukup besar, namun karena laju momentum mobil yang besar maka energi tersebut sangat potensial untuk dipakai kembali charge baterai)
Di Amerika sana, Mr. Governor Arnold Schwarzenegger juga ikut mempromosikan mobil ini pada warga Amerika yang cenderung memakai mobil
boros bensin bertipe Muscle Car dan SUV.
Kenapa mobil bagus ini tidak masuk ke Indonesia ya? Padahal dengan full elektrik dan charging cukup seperti handphone, maka mobil ini sangat prospektif untuk menyelamatkan lingkungan dan mengurangi efek pemanasan global saat ini.
Walaupun perlu diakui bahwa pemanasan global hingga kini masih dipimpin oleh sang perusak dunia : United States of America yang menyumbang lebih dari 50% pemakaian pembakaran minyak dunia, namun kita sebagai warganegara Indonesia yang memiliki lingkungan tropis yang juga terindah di dunia setelah Amazon sudah sepantasnya mengurangi efek perusakkan terhadap
dunia ini.
Tesla Roadster 2008
-100% Electric
-0 to 60mph (0-100km/h) in 3.9seconds
-13000 rpm redline
-220 miles (354km) per charge

Toyota Prius Versi Minivan Dilengkapi Baterai Lithium


Toyota Motor Corp. meluncurkan mobil hybrid Toyota Prius versi minivan dengan menggunakan baterai ion lithium awal tahun depan. Perusahaan awalnya akan memproduksi baterai ion lithium di Prefektur Teiho. Akan tetapi Toyota kemudian merubah rencananya dengan memproduksi baterai di pabrik Panasonic EV Energy Co, yaitu sebuah usaha patungan dengan baterai Panasonic Corp.
Toyota juga berencana untuk menjual Prius minivan dengan harga yang sama dengan model saat ini karena raksasa otomotif dunia tersbut ingin tetap memimpin pasar mobil hybrid. Prius minivan disebutkan akan menawarkan interior yang luas dan tetap hemat bahan bakar. Bahkan Prius minivan akan menampilkan tiga baris kursi untuk membawa lima hingga tujuh orang

i MiEV Murni Mengandalkan Tenaga Listrik

 
 
 

Mobil bertenaga listrik bukan lagi hal baru meski pada i MiEV, Mitsubishi menilainya masih konsep. Sejak akhir 1980 sudah banyak produsen yang memperkenalkan mobil listrik. Pada awal 1990-an di Swiss, yang dikenal sangat ketat dalam regulasi emisi kendaraan, mobil listrik dijual secara komersial.
Pada waktu yang sama di Tanah air, beberapa mahasiswa dari ITS, Surabaya, terkena deman tren mobil listrik. Mereka pun membuat mobil tenaga surya dengan penggerak motor listrik. Selanjutnya pada 2006 LIPI memperkenalkan listriknya yang diberi nama Marlip.
Kelemahan Baterai
Pengembangan mobil listrik sempat tenggelam karena penggunaan mobil hibrida. Pasalnya, mobil yang mengandalkan tenaga listrik murni tidak bisa diandalkan secara penuh karena selain infrastruktur yang belum siap, juga terdapat kelemahan pada baterai sebagai penyimpan energi listrik. Ukuran baterai terlalu berat sehingga bobot mobil menjadi lebih berat. Baterai sendiri masih dianggap sebagai sumber polusi bila habis umur pakainya. Di samping itu, pengisiannya butuh waktu lama.
Namun, sesuai perjalanan waktu, para ahli terus berusaha mengembangkan baterai yang makin efisien dan tidak menimbulkan polusi. Kerja motor listrik sebagai penggerak mobil juga semakin efisien. Menariknya lagi, peran perusahaan listrik untuk mengembangkan mobil listrik juga makin gencar. Inilah yang dilakukan Mitsubishi Motor Corporation (MMC) dengan perusahaan listrik  Jepang, yaitu Tokyo Electric Power Co, The Chugoku Elecric Power Co Inc, dan Kyushu Electric Power Co Inc. Mereka mengembangkan i MiEV yang dapat membawa empat penumpang. i MiEV diperkenalkan di Jepang pada Januari 2006.
Litium Ion
Sebagai pengganti mesin pembakaran dalam (konvensional) digunakan motor listrik  (penggerak) dan baterai litium ion (penyimpan energi listrik) plus inverter yang mengubah arus DC (arus searah dari baterai) menjadi arus AC(bolak-balik). Untuk sumber penggerak, digunakan motor listrik dengan magnet permanen dengan ukuran lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin bensin 660 cc turbocharger.
Pengisian baterai pada i MiEV dilakukan dengan tiga cara. Sistem colokan di rumah  dengan tegangan 100 dan 200 volt. Untuk 100 volt dibutuhkan waktu 14 jam, sedangkan 200 volt memakan waktu 7 jam. Di tempat parkir dilakukan pengisian cepat (quick charger), yaitu hanya 30 menit, tapi baterai hanya terisi sampai 80 persen.
Untuk melakukan pengisian biasa dan cepat, mobil dilengkapi degan dua terminal atau colokan pengisian yang bebeda. Keduanya ditempatkan presisi di posisi tempat pengisian bahan bakar pada mobil biasa. Menurut  Mitsubishi, i MiEV bisa dipacu hingga 130 km per jam. Bila baterai berisi penuh, jarak tempuhnya bisa mencapai 160 km. Kondisi ini hanya berlaku pada jalan bebas hambatan. Seandainya mobil ini digunakan di Jakarta dengan kondisi jalanan yang sangat macet, plus adanya pemadaman bergilir oleh PLN, jangan harap kemampuan tersebut bisa diperoleh. Maunya berpartisipasi mengurangi polusi, di lain hal juga bikin ribet.

No comments:

Post a Comment